Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Dikala Cinta Tak Setinggi Bukit Delta

B erbinarkan mahkota langit yang kusebut senja. Lihatlah! langit sore ini begitu indah. Hiaskan warna orange dan kuning pastel, juga biru muda berhamburkan putih kecoklatan. Suara-suara burung pun, melengkapi layang-layang yang sengaja diterbangkan para liliput senja. Sahabat, ingin ku berteriak sebutkan asma-Nya. Memperbolehkan langit tau bahwa aku begitu mencintainya. Sahabat, aku tahu, mungkin ini hanya berbicara soal waktu. Waktu yang sengaja disediakan Allahku yang terhebat. Waktu yang bersedia berjalan bersama kenangan-kenangan menyenangkan atau menyakitkan yang suatu saat nanti takkan bisa terulang. Sahabat, bukit Delta melambai-lambai. Terasa jauh. Tak sanggup aku berjalan, melewati batu-batu dan kerikil tajam. Ini hanya tentang waktu. Dimana terlalu singkat saat aku diizinkan untuk mengenalinya. Sesosok makhluk yang tak jelas asal-usulnya. Aku ingin seperti burung-burung tadi, yang bernyanyi di langit lepas. Aku ingin seperti layang-layang, yang kuat menghadapi te

Kau boleh kembali, kalau kau ingin

"Waktunya pulang, selama kesempatan kedua masih ada. Pintu kembali masih terbuka!" ujar si beruang kepada gadis manis bertopi hitam itu.  *** "M asihkah kau menerima permintaan maafku? dan, aku ingin kembali." Gadis bertopi hitam itu terus merenungi kesalahannya. Hutan yang gersang pun melengkapi suasana siang itu. Kalau saja terik matahari itu semakin memanas, mungkin hutan sudah terbakar habis. Bersama batu tua berukuran besar, gadis itu duduk manis tanpa merasa terganggu dengan cuaca panas yang menimpa.  "Dari kemarin sore, aku sudah memaafkanmu." Seketika suara itu membuat si gadis menoleh kebelakang.  "Hah? sejak kapan kau berada disitu beruang? kau mengagetkanku. Dan kau mendengar apa yang tadi aku ucapkan?"  Gadis itu bertanya kepada si beruang. Namun, dia sama sekali tak mendapatkan jawaban. Beruang itu tetap diam, lalu menghampiri si gadis dengan tiba-tiba.  "Mau apa kau kesini?" tanya si gadis. &

Strange Night

Malam itu dihari kamis yang aku lupa tanggalnya, tapi kurasa itu masih di tahun 2014. Angin malam dingin menusuk ortopedi. jam malam pun kian larut dan mendobrak menyuruhku untuk cepat pulang. Ini sudah malam, aku belum saja pulang ke rumah. Tapi kuakui Bandung malam memang asyik bersama motor yang kehabisan bensin. Seseorang mau mengantarkanku pulang. Namun dia tak berhenti bertanya, "Sya, rumah kamu dimana?" . "Rumahku jauh, biar aku naik angkot saja" jawabku demikian. Tapi manusia itu tetap saja bersikeras mengantarku. Khawatir mungkin, karna aku wanita. "Oke baiklah, lewat jalan besar aja, biar gampang. ke pom dulu!" Kataku. "Tapi aku ngutang ya! nanti kubayar" jawabnya. "Ah tak usah kau pikirkan, kau sudah mengantarku".  Sepanjang Jln.BKR, Buah Batu dan Ciganitri ditemani perut yang kenyang, angin malam, dan makhluk yang cukup bawel menurutku. Jalanan itu menjadi saksi ketika dia memaksaku untuk menceritakan yang kusebut r

Just a simple song

Nada Hati itu kembali membuat hati ini merasakan beban yang teramat berat. Sebenarnya aku gak kuat. Kalau ada yang mau membantuku, silahkan. Rindu memang membuat repot orang yang sedang merasakannya. Kau merindukanku? Jangan. Rindu itu berat. Biar aku saja yang rindu. Aku rindu, pada sebuah nada gitar yang indah. Indah karna saat itu aku sedang jatuh cinta. Ah namanya juga jatuh cinta. Orang bilang, jatuh cinta itu bisa sampai membuat buta. Buta hati dan hati-hati! Gitarnya dibuat keren karna bantuan suara yang sedang menyanyikan sebuah lagu. Sebuah lagu yang diciptakan oleh orang yang tak kukenal. Aku paling senang kalau ada orang yang meyanyikan sebuah lagu untukku. Itu bisa membuatku senyum-senyum sendirian. Lain kali mau marah-marah aja ah biar beda. Iya, Sheila On 7 berani-beraninya membuat lagu yang bikin aku merindukan seseorang, tak tahu siapa. Slank juga. Oh ternyata Bang Sammy Simorangkir juga Secondhand Serenade gamau kalah ingin kusebutkan. Andra and the backbone mal

RUMAH PELANGI :))

Gambar
RUMAH PELANGI Kalian pasti bingung apa itu rumah pelangi? dimana rumah pelangi? Ghinan Rhinda Dewi Ghinan Rhinda Dewi . Wanita ini kurasa dia cukup keren. Dia seorang wanita ceria, imut, lucu, suka choki-choki yang nempel dimulut, suka nangis karna burung kehujanan, dan suka kesepian kalau aku gaada hehehe. Merealisasikan mimpi mendirikan rumah pelangi. Mimpi itu memang kecil dan sederhana. Kupanggil dia Teh Inan. Dia seperti keluargaku kalau sekarang. Dia kak kelasku di Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung tercinta. Sejak kelas 1 Mu'allimin, dia beranggapan bahwa bukankah cita-cita Indonesia ini dapat mencerdaskan anak bangsa bukan? tapi kenapa orang-orang dibawah tak dilirik oleh pemerintah? Karna itulah dia mulai bermimpi. Bermimpi untuk bisa mencerdaskan anak bangsa. Karna itulah dia mendirikan RUMAH PELANGI. Yeeeee ^_^  RUMAH PELANGI . Tempat sederhana yang bisa melukiskan keindahan dunia, sekarang berada di Terminal Leuwi Panjang. Oh ternyata di Cianjur juga

Teruntuk saudaraku di GAZA, Palestina

Gambar
#PrayForGaza #FreePalestine Saudaraku.. Bagaimana kabarmu? Tetap semangat berjihad bukan? Aku malu pada diriku   Kenapa aku masih sempat-sempatnya malas untuk membaca Al-Qur'an? Kenapa aku masih selalu membentak orang tuaku? Kenapa aku masih lupa shalat? Saudaraku..  Bagaimana rasanya terkena rudal saat kau sedang shalat? Bagaimana rasanya mendengar ledakan bom dipinggirmu? Bagaimana rasanya kau melihat orang tuamu meninggal? Bagaimana rasanya kau melihat saudaramu mati karna tembakan Zionis Israel? Bagaimana rasanya melihat kakimu patah dengan daging dan tulang yang terlihat jelas? Bagaimana rasanya ketika nyawamu melayang? Saudaraku.. Aku bangga atas semangat jihad kalian Aku bangga Masjid Al-Aqsha masih terjaga  Saudaraku.. Tetaplah bertahan Beribu kata yang ingin aku ucapkan pada kalian Beribu cacian yang ingin aku lontarkan pada para Zionis biadab. Saudaraku.. Berjuanglah  -Risya Nur Ra

Ketika Aku Jatuh Cinta

Allahku.. aku menelan ludahku sendiri. Dan ini pahit. Sangat pahit. Allahku.. entahlah, ini terlalu sakit. Sakit yang istimewa. Allahku yang keren, terimakasih sudah memberikanku keberanian untuk jatuh cinta. Allahku, kenapa orang-orang berbohong? kata mereka, jatuh cinta itu indah. Jatuh cinta itu menyenangkan. Tapi.. aku tak merasakan seperti apa yang mereka bilang. Mereka berbohong Ya Allah.. mereka jahat. Allahku, sudah lama aku takut jatuh cinta. Sudah lama aku menutup hati untuk siapapun. Allahku, aku bodoh. Aku menginjak garis merah. Dulu, aku sangat membenci orang yang merokok. Dulu, aku bilang aku takut jatuh cinta. Aku gabakal jatuh cinta lagi. Pada siapa pun. Tapi sekarang, ludahku kutelan pahit-pahit. Kuinjak garis merah itu. Aku menantang. Allahku, aku jatuh cinta .. Bahkan, dalam waktu yang sangat singkat. Jatuh cinta pada orang yang baru kukenal. Dia merokok. Lalu, jangan tanyakan kenapa aku mencintainya. Ini terlalu sulit untuk kujaw