Untukmu wahai makhluk yang kurindukan
Ketika rindu menyapa, dan hati serasa memaksa bibir untuk berteriak "Ya, Aku rindu diaaaaaaaa. Dia yang aku cintaaaaa!". Lalu aku harus apa? tak ada yang bisa aku perbuat selain mengambil nafas berkali-kali, berharap rasa yang begitu berat itu pergi. Memangnya, menahan rasa rindu kepada seseorang yang belum tentu merindukan kita itu mudah? tidak. Sama sekali tidak. Yang hanya adalah air mata yang memaksa keluar mendobrak kelopak mata.
Dan malam ini, malam yang sunyi, ditemani melody sederhana dari sebuah gitar. Aku ingin menyampaikan beberapa pesan untuk seseorang. Ya, seseorang disana yang aku cintai. Seseorang disana yang mencintai orang lain. Seseorang disana yang telah melupakanku. Seseorang disana yang sudah pergi jauh. Dan seseorang disana yang sudah berubah. Bukan menjadi Power Ranger ataulau Satria Bima. Namun dia, dia yang berubah berpindah haluan. Dia yang tak ingin jatuh cinta, selain mencintainya.
Hai kau, kau yang aku cintai. Bagaimana kabarmu? Apa kau sedang tertawa bersama orang yang kau cintaikah? ataukah kau sedang merasakan hal yang sama denganku? merindukan seseorang yang kau cintai.
Hai kau, kau sudah lama menghilang dari peradaban diri. Bagaimana dengan ingatanmu sekarang? masihkah kau mengingatku? mengingat semua hal yang dulu pernah terjadi. Ya, semua tentang kita. Masihkah kau mengingatnya? ketika kita sama-sama baru mengenal?
Hai kau, kau seseorang yang baik hati. Bagaimana keadaan duniamu? lebih menyenangkankah setelah aku menghilang jauh dari hidupmu? setelah aku benar-benar hilang dari ceritamu. Bagaimana? kau lebih baik dari kemarin?
Hai kau, bagaimana dengan kemarin sore? sudah lewatkah? ketika kau berkata "aku menyukaimu, gatau kalau sore". Hihi lucu sekali bukan? ternyata ini sudah malam. Dan aku, aku sama sekali tak tau apa-apa tentang dirimu malam ini. Hari ini. Dan detik ini. Yaa, Benar, Kau Benar.. Aku merindukanmu wahai makhluk manis. Aku merindukanmu!
Biarkan langit tahu. Biarkan dunia tahu kalau aku memang benar-benar merindukanmu. Aku merasakan hal yang benar-benar berat malam ini. Rindu. Merindukanmu. Ini sangat berat untukku. Aku, merindukanmu.
Bandung, dengan segenap rindu dan air mata di tanggal 28 September 2014 dengan melody sederhana yang kau mainkan.
Komentar
Posting Komentar