RUMAH PELANGI :))

RUMAH PELANGI

Kalian pasti bingung apa itu rumah pelangi? dimana rumah pelangi?

Ghinan Rhinda Dewi
Ghinan Rhinda Dewi. Wanita ini kurasa dia cukup keren. Dia seorang wanita ceria, imut, lucu, suka choki-choki yang nempel dimulut, suka nangis karna burung kehujanan, dan suka kesepian kalau aku gaada hehehe. Merealisasikan mimpi mendirikan rumah pelangi. Mimpi itu memang kecil dan sederhana. Kupanggil dia Teh Inan. Dia seperti keluargaku kalau sekarang. Dia kak kelasku di Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung tercinta. Sejak kelas 1 Mu'allimin, dia beranggapan bahwa bukankah cita-cita Indonesia ini dapat mencerdaskan anak bangsa bukan? tapi kenapa orang-orang dibawah tak dilirik oleh pemerintah? Karna itulah dia mulai bermimpi. Bermimpi untuk bisa mencerdaskan anak bangsa. Karna itulah dia mendirikan RUMAH PELANGI. Yeeeee ^_^ 

RUMAH PELANGI. Tempat sederhana yang bisa melukiskan keindahan dunia, sekarang berada di Terminal Leuwi Panjang. Oh ternyata di Cianjur juga ada. Terus dimana lagi? aku kurang tahu soal itu. Awalnya, Rumah Pelangi terbentuk di Alun-alun Kota Bandung. Terus pindah ke Stasiun Bandung. Sekarang di Terminal Leuwi Panjang deh.
Yaa, tak ada yang menyangka Rumah Pelangi itu sangatlah indah. Tempat dimana kau bisa tertawa, menangis, dan marah kalau mau. Sebuah tempat dibawah pohon keren didepan terminal Leuwi Panjang. Sederhana bukan? 
 Memang sederhana. Bahagia pun sebetulnya cukup sederhana. Berkumpul bersama orang-orang tercinta misalnya. Keluarga, teman, sahabat, atau musuh sekalipun. Tapi dirumah pelangi, aku menemukan cinta dan bahagia yang lebih dari sederhana. Berkumpul dengan anak-anak matahari dan para pejuang-pejuang matahari. Bahagia :)

ANAK MATAHARI. Mereka anak-anak yang super duper keren. Mereka hebat, tinggal di jalanan kota yang menyeramkan. Terkadang, mereka harus bernyanyi sambil menghampiri setiap kaca jendela mobil, motor, angkot, bahkan bus untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Tanpa alas kaki, panas, hujan, dan segala rintangan menjadi makanan sehari-hari. Hujan datang, mereka memanfaatkannya dengan ojek payung. Biar orang-orang gak kehujanan katanya. Ih hebat! mereka memikirkan orang lain tanpa memikirkan dirinya sendiri demi satu dua rupiah yang orang-orang berikan. Dan ketika ada barang-barang yang mau masuk ke toko disekitar Terminal, mereka sanggup membantu kurir-kurir itu untuk mengangkat barang-barang itu. Berbagai makanan dan minuman misalnya. Dengan upah satu atau dua dus untuk mereka sebagai bayarannya. Apa kau bisa seperti mereka?

PEJUANG MATAHARI. Para manusia yang ditakdirkan punya kesabaran ekstra dan hati nurani yang indah. Mereka para pengajar di Rumah Pelangi. Tanpa upah dan bayaran. Hanya bermodalkan hati yang sabar, ikhlas karena Allah Swt dan pribadi yang menyenangkan. Aku tersenyum saat melihat mereka bersabar atas ingus anak jalanan yang menempel di baju, bau badan dan rambut yang lepek, dan badan mereka yang dibuat kotor karna duduk disembarang tempat. Tak peduli mereka bau, jorok, dan menjijikan mereka tetap semangat mengajar, menyampaikan ilmu dan bermain bersama anak-anak yang keren.




Rumah Pelangi mengukir cerita indah kami. Kami bahagia, bahagia yang sederhana ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

What Your Passion ?

Keras